Rabu, 23 Desember 2015

Krisis Air dan Kepedulian Kita

Menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indonesia memiliki 6 persen potensi air dunia atau 21 persen potensi air di Asia Pasifik.Namun ironisnya dari waktu ke waktu rakyat Indonesia mengalami krisis air bersih, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya karena sumber-sumber air yang ada telah rusak atau tercemar. Selain itu kebutuhan akan konsumsi air naik sebesar 15-35 persen perkapita per tahun. Sedangkan ketersediaan air bersih cenderung melambat akibat kerusakan alam dan pencemaran. Dengan jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 200 juta, kebutuhan air bersih menjadi semakin mendesak. Sumber bahan baku air bersih di Indonesia berasal dari sungai, sumur, air artesis, mata air, dan lain-lain. Sumber air perusahaan daerah air minum (PDAM) di seluruh Indonesia berasal dari 201 sungai,248 mata air dan 91 artesis. Pada 2020 diperkirakan jumlah penduduk perkotaan menca-pai 150,2 juta jiwa dengan konsumsi per kapita sebesar 125 liter, sehingga kebutuhan air akan mencapai 18,775 miliar liter per hari. Menurut LIPI, kebutuhan air untuk industri akan melonjak sebesar 700 persen pada 2025. Untuk perumahan naik rata-rata 65 persen dan untuk produksi pangan naik 100 persen. Pada umumnya sungai-sungai di Jawa dan Sumatera berada pada kondisi yang sangat memprihatinkan. Sebagian besar sungai yang merupakan sumber air bagi masyarakat telah tercemar oleh limbah industri maupun domestik. Water Supply & Sanitation Collaborative Council (2007) melaporkan bahwa sebanyak 2,6 miliar manusia atau 40 persen penduduk dunia tidak memiliki akses untuk mendapatkan sanitasi dasar. Sedangkan hampir 1 miliar penduduk dunia nyaris tidak mendapatkan air sama sekali. Sedangkan menurut Kompas (5/10/07), 24 juta penduduk Indonesia tidak memiliki akses terhadap fasilitas dasar, seperti penyediaan air bersih, jauh melebihi negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Krisis Air Bersih
Kita saat ini tengah berada di paruh tenggat waktu untuk pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium (Millennium Development Goals - MDGs) yang mencakup berbagai target spesifik untuk mengurangi hingga separuh jumlah penduduk yang tidak memiliki akses terhadap air bersih dan layak pakai. Dunia masih menghadapi tantangan yang serius menyangkut ketersediaan air bersih dan sanitasi. Peringatan Hari Air Sedunia mengingatkan kita akan realitas yang ada, dan fakta bahwa kekurangan air kronis berdampak pada sekitar 900 juta penduduk di seluruh dunia serta merupakan ancaman terhadap kerusakan sistem ekologi, meningkatnya persaingan untuk mendapatkan air, serta meruncingkan ketegangan lintas batas. Beberapa negara Afrika mengalami bencana kelaparan akibat kemarau panjang dan sulitnya mendapat air. Kendati secara harafiah dunia tidak akan kehabisan air karena air hanya berganti siklus, tempat dan waktu. Tapi kelangkaan air merupakan ancaman nyata dalam pembangunan manusia di berbagai tempat dan sebagian besar proporsi penduduk dunia. Menurut laporan UNDP (1997) sekitar 700 juta penduduk di 43 negara hidup di bawah ambang batas kebutuhan air minimum yaitu 1,700 meter kubik per orang per tahun. Dan diperkirakan dalam 20 tahun ke depan sekitar 3 milyar penduduk dunia akan hidup di bawah ambang batas tersebut. Meningkatnya kebutuhan air akibat perluasan kota, industri, pertanian, serta tuntutan akan energi semakin menyulitkan kondisi masyarakat miskin yang memang sudah rentan terhadap ketersediaan makanan dan mata pencaharian. Laporan Pembangunan Manusia (Human Development Report) PBB 2006 menyerukan pengakuan terhadap kebutuhan air bersih dengan harga yang terjangkau sebagai hak asasi manusia. Perusahaan air minum harus menekan harga semurah mungkin untuk produk air yang dihasilkannya dan melakukan subsidi silang antara pelanggan kaya dengan pelanggan dari kalangan masyarakat miskin. Ironisnya, kita hidup dalam dunia dimana semakin kecil pendapatan seseorang, semakin besar biaya yang harus dikeluarkan orang tersebut untuk memenuhi kebutuhannya akan air. Rumah tangga yang termiskin di negara berkembang menghabiskan hampir 10 persen dari pendapatan mereka untuk memenuhi kebutuhan akan air. Sementara di negara maju jika pendapatan yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan akan air melebihi 3 persen, keadaan tersebut akan dipandang sebagai kesulitan ekonomi. Air bersih (PAM) di negara kaya dan maju justru lebih murah ketimbang di negara-negara berkembang. Di Jakarta atau kota-kota besar lain misalnya, penduduk miskin harus membeli dengan harga Rp 2.000-Rp 5.000 untuk satu derigen air bersih. Air tersebut hanya digunakan untuk minum dan memasak, sedangkan untuk keperluan MCK (mandi cuci kakus) mereka menggunakan air sungai yang keruh dan tercemar.Tak usah jauh-jauh, jika kita berkunjung ke Bagan Percut,Deli Serdang kehidupan perkampungan nelayan yang aliran sungainya hanya beberapa kilometer ke Belawan itu sungguh memprihatinkan. Di sana aktivitas seperti mandi, mencuci bahkan buang air besar dilakukan di pinggiran sungai yang keruh. Saluran air dari PDAM tidak ada di sana. Air memang melimpah ruah di sungai tapi sangat sulit mencari air bersih.

Kesadaran Bersama
Perlu kesadaran bersama agar masyarakat menjaga sumber-sumber air yang ada termasuk sungai-sungai yang banyak terdapat di Indonesia. Kebiasaan membuang limbah, sampah bahkan kotoran ke sungai perlu dihentikan. Bukankah lebih baik jika limbah pabrik dibuat penampungan netralisasi terlebih dahulu di darat. Sampah-sampah yang ada bukankah lebih baik dibakar atau di tanam di darat ketimbang dihanyutkan ke sungai. Masyarakat di sepanjang sungai bukankah lebih baik membuat septic tank atau WC umum di darat ketimbang membuang hajat di sungai yang tak lain adalah sumber air dari air yang mereka pakai sendiri? Air sebagai sumber kehidupan telah dipahami semua orang. Sayangnya hanya sedikit yang memahami bahwa air adalah sumber daya alam terbatas bahkan sangat rentan keberadaannya. Sebagian besar masyarakat masih mengeksploitasi sumber daya air dengan mengabaikan kaidah-kaidah keberlanjutan (sustainability). Akibatnya berbagai musibah kerap terjadi seperti banjir, longsor dan kekeringan yang frekuensinya makin meningkat sehingga menelan banyak korban harta benda dan nyawa sia-sia. Oleh karena itu, peringatan Hari Air Sedunia harus bisa mengingatkan kita semua akan pentingnya menjaga kelestarian sumber-sumber air yang ada untuk mendukung kesejahteraan hidup bersama. ***
( Diposkan oleh Jong Java ).

Ahli pembuatan, perawatan dan konstruksi aneka Tangki Air Fiber, Tangki Panel, Tangki STP, Tangki Solar, Tangki Kimia, Septic Tank, Tangki Pendingin, Tangki Panel, Tangki Panel Fiber, Roof Tank, Tangki FRP, Kontraktor Tangki Fiber, Tangki Penampungan Air, Tangki Kimia, Tangki BBM, Tangki STP, Tangki Tanam, Tangki Panel Rooftank, Waste Water Treatment Plant, Sewage Treatment Fiberglass Water Tank, Insulated Panel Tank, FRP Water Storage Tank, Fiberglass Water Tank,Insulated Panel Tank FRP Water Storage Tank, GRP Water Storage Tank,Stainless Steel Water Tank,Pressed Steel Tanks,Sectional Water Tank, Chemical Storage Tank, PE Water Tanks, HDPE Storage Tank,Rain Water Storage Tank, Rain Water Harvesting Tank, SMC Panel Tank, Mild Steel Tank and Bolted Storage Tanks, fiberseptic tank biotech, Sewage Treatment Plant, IPAL Septic Tank, dll.

Kami Cipta Abadi adalah usaha mikro menengah ahli dan berpengalaman dalam usaha pabrikasi fiberglass, disain dan kontruksi FRP ( Industry Spesialist).

Produk-produk dan hasil pekerjaan kami telah dikenal luas akan kualitas, keawetan dan tahan lama hingga puluhan tahun.

Melayani dan mengerjakan pesanan khusus ke seluruh wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, Pulau Jawa, Sumatera dan seluruh wilayah Indonesia..

Sanggup bekerja dalam tekanan waktu di setiap kondisi lapangan dan iklim.

Dengan semakin ketatnya persaingan, dibutuhkan kerja keras dan profesionalisme maka  dengan itu kami mengutamakan mutu produk dan pelayanan yang terbaik demi kepuasan, kenyamanan dan loyalitas konsumen.

Kami memproduksi dan menjual Tangki Panel, Panel Fiber,  Tangki Fiber, Tangki Panel Fiber,  Septic Tank Fiber, Panel Tank, Tangki Mobile, Tangki Panel, Tangki Panel Fiber, Roof Tank, Tangki FRP, Kontraktor Tangki Fiber, Tangki Penampungan Air, Tangki Kimia, Tangki BBM, Tangki STP, Tangki Tanam, Tangki Panel Rooftank, Waste Water Treatment Plant, Sewage Treatment Fiberglass Water Tank, Insulated Panel Tank, FRP Water Storage Tank, Fiberglass Water Tank,Insulated Panel Tank FRP Water Storage Tank, GRP Water Storage Tank,Stainless Steel Water Tank,Pressed Steel Tanks,Sectional Water Tank, Chemical Storage Tank, PE Water Tanks, HDPE Storage Tank,Rain Water Storage Tank, Rain Water Harvesting Tank, SMC Panel Tank, Mild Steel Tank and Bolted Storage Tanks, fiberseptic tank biotech, Sewage Treatment Plant, IPAL Septic Tank

Selain Tangki Fiber kami juga menerima pembuatan bermacam-macam produk dari bahan fiberglass, seperti seluncur fiber untuk wahana waterboom, tempat sampah fiber, tempat sampah sulo, tempat sampah tanam, tong sampah gandeng, tandon fiber, kapal fiber, fiber boat, depot air minum dari fiber, Dispenser fiber, Box motor fiber, waterpark fiber, tangga darurat fiber untuk digedung-gedung, furniture fiber, aquarium fiber, kolam fiber, septitank fiber, toilet fiber, arena bermain fiber, atap fiber, dll.

Untuk informasi lebih lanjut hubungi kami :
R o y a l  C i p t a  A b a d i
Alamat   : Jalan Elang No.04 RT.004/RW.06 Jati Raden - Jati Sampurna, Bekasi 17433
Telepon : 021-92198446 / 0878 3654 8677 / 0821 1426 1210
Contact Person : Wanto


Bisa dilihat di website kami sebagai berikut : www.ciptaabadi11.indonetwork.co.id
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar